“Tuhan, kami tidak dapat membaca isi hati dari si sakit, namun Engkau jua yg mengetahui. Apakah lebih baik bagi jiwanya dan bagi kemuliaan nama-Mu, agar memulihkan kesehatannya. Dalam kasih sayang dan kebaikan-Mu yg besar dalam hal ini, kiranya pulih kembali kesehatan di dalam tubuhnya. Pekerjaan ini hendaknya seluruhnya datang daripada-Mu saja. Kami telah melakukan semua sejauh kemampuan kami sebagai manusia, maka kini, Tuhan, kami menghadapkan hal ini ke hadapan kaki-Mu, dan lakukanlah sebagaimana hanya Allah yg dapat melakukannya, maka sekiranya lebih baik bagi-Mu dan bagi kemulian-Mu, singkirkanlah kiranya penyakit ini dan sembuhkanlah penderita ini!” – Healthful Living, p. 239.
“Apabila kita telah berdoa bagi penyembuhan si Sakit, maka apapun juga hasilnya, janganlah kita melepaskan iman kita kepada Allah. Sekiranya kita dihadapkan kepada perpisahan kematian, maka hendaklah kita mencabut cawan yg pahit itu, sambil ingat bahwa sesuatu tangan dari BAPA sendiri yg telah menghantarkannya sampai kedepan bibir kita. Tetapi sekiranya kesehatannya pulih kembali, maka janganlah dilupakan bahwa penerima rahmat penyembuhan itu telah ditaruh di bawah kewajiban yg baru kepada Khaliknya. Sewaktu sepuluh orang penderita kusta yg dahulu itu disembuhkan, h a n y a seorang yg kembali mencari Yesus dan memuliakan Dia. Janganlah seorangpun dari kita berlaku seperti sembilan orang yg tidak berperasaan itu, yg hatinya tidak tersentuh oleh rahmat Allah. ‘Setiap anugerah yg baik dan setiap karunia yg sempurna itu berasal dari atas, dan turun dari BAPA sumber segala terang, dengan Dia tidak ada satupun perobahan, juga tidak ada bayangan perobahan apapun.’ Jakub 1:17.” – Ministry of Healing, p. 233. “Dalam berdoa bagi orang sakit, adalah penting sekali supaya memiliki i m a n, karena itu adalah sesuai dengan firman Allah...... Kadang-kadang jawaban terhadap doa-doa kita datang secepatnya, kadang-kadang pula kita harus menunggu dengan sabar, dan terus dengan bersungguh-sungguh berdoa memohonkan hal-hal yg kita perlukan.... Kita semua merindukan jawaban yg cepat terhadap doa-doa kita, lalu kita dicobai untuk menjadi kecewa sekiranya jawaban itu tidak datang. Kini pengalaman sy mengajarkan bahwa itu adalah sesuatu kekeliruan besar. Penundaan itu adalah justru bagi keberuntungan kita yg khusus.... Iman makin kokoh melalui latihan yg terus-menerus. Penantian ini tidak berarti bahwa karena sebab kita memohon kepada Tuhan untuk menyembuhkan, maka tidak ada apa-apa lagi bagi kita untuk dilakukan. Kita harus memanfaatkan semua sarana yg oleh rahmat Tuhan telah disediakan bagi kita dalam semua keperluan kita yg mendesak. Sy telah memandang kepada Allah dalam i m a n dan telah menggunakan setiap manfaat dari berbagai mode yg sehat yg tersedia, yg dapat kita kerjakan sendiri. Inilah tugas sy.... dalam pelayanan, kami telah menggunakan air dalam berbagai cara, sambil selalu memohon kepada Tuhan hikmah pengetahuan dalam semua usaha kami, serta untuk memberkahi setiap upaya yg terpuji yg digunakan bagi pemulihan kesehatan. Sebagai manusia yg berakal, oleh perantaraan rahmat Allah sy akan memanfaatkan berbagai berkat Tuhan yg telah disediakan-Nya dalam jangkauan sy.” –Healthful Living, pp. 240-241.
God Bless...
No comments:
Post a Comment
Thanks........ dont forget to visit against