Pages

Friday, November 19, 2010

BENARKAH ADA ALLAH ?


Seorang kosmonaut Rusia setelah berhasil mengelilingi bumi dan ketika kembali dengan selamat dari perjalanannya mengarungi angkasa luar yang hebat itu, langsung memberikan pernyataannya kepada dunia bahwa "ia tidak melihat Allah."
Berbeda dengan ketiga orang astronaut Apollo 7, dalam mengadakan perjalanan mengelilingi bumi selama 11 hari, dari angkasa luar itu seorang di antara mereka, Walter Schirra berkata : "Saat ini kami merasa berada lebih dekat dengan Tuhan."
Jika kita mengkuti sejarah kehidupan manusia, maka dari dulu hingga sekarang, ada orang yang mengakui dan percaya serta taat berbakti kepada Allah tetapi ada pula yang menyangkal dan berusaha menolak-Nya dengan berbagai dalih. Sifat manusia yang enggan dan tidak mau mempercayai Allah menyebabkan ia tidak mau mencari Allah atau tidak berusaha mempelajari tentang Allah. Dari begitu banyak pertanyaan yang timbul dalam pikiran manusia, terdapatlah pertanyaan yang di samping menanyakan tentang dirinya sendiri dan keadaan sekitarnya, lebih jauh lagi telah menanyakan tentang Allah.

"Siapakah Allah itu ?"
" Bagaimana dapat kita ketahui bahwa Allah itu ada ?" "Dapatkah kita mengenal Allah ? "

Di zaman Mesir kuno, Firaun Amenhotep yang berkuasa dan yang menganggap dirinya sendiri sebagai dewa, telah mengemukakan pula pertanyaan serupa itu. "Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi ? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi." Keluaran 5:2.
Akhirnya firman itu juga mengakui adanya TUHAN dan berkata : "Bangunlah keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah beribadalah kepada TUHAN, seperti katamu itu," Keluaran 12:31.
Siapapun juga dapat mengemukakan pertanyaan yang sama : "Siapakah Allah itu ?" " Benarkah ada Allah ?" apabila kita bertanya dengan jujur dan ingin mencari Allah dengan segenap hati, maka kita akan memperoleh jawaban yang tepat dan mendapat Dia.

1.   ALLAH ITU ADA 
Dr. Hamka dalam bukunya " Pelajaran agama Islam," menegaskan bahwa "Wujud atau adanya Allah bukanlah perkara sukar yang harus dicari dengan jalan yang berbelit-belit. Fithrat manusia sendiri telah mengakui adanya Tuhan mesikipun pada mulanya mereka belum tahu siapa nama-Nya. Tabiat manusia dan perjalanan hidupnya, kemanapun tujuan jalannya dan di manapun perhatiannya, di sana dia akan bertemu adanya Tuhan. Cuma sayang, kesangat nyataan itulah kadang-kadang yang menjadikan tersembunyinya, dan sangat dekatnya itulah yang kerapkali menyebabkan Dia tidak terlihat. Orang yang mengingkari adanya Tuhan sendiripun ragu dalam keingkarannya atau ingkar dalam keraguannya."
Adanya Allah telah menjadi suatu prinsip dasar dari semua agama yang benar, karena di atas dasar itulah terletak berbagai doktrin-doktrin agama itu.
Dasar penjelasan pokok tentang adanya Allah terdapat pada ayat pertama dalam Alkitab: "
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Kejadian 1:1. Bunyi ayat yang sederhana ini, bukan saja menyatakan tentang adanya Allah, tetapi juga sekaligus menyatakan tentang kuasa-Nya yang besar menciptakan langit dan bumi.
Beberapa hal yang dapat menjelaskan adanya Allah di antaranya karena adanya alam semesta, adanya makhluk-makhluk dan kejadian alam di sekitar kita.
Disinilah berlaku ketentuan-ketentuan sebab dan akibat. Setiap akibat yang kita lihat sudah tentu ada sebanya yang memadai. Setiap benda yang kita lihat, yang ada, baik di langit maupun di bumi, pasti ada asal mulanya atau sudah ada sejak permulaannya atau pada suatu waktu. Orang boleh berkata bahwa segala sesuatu yang ada itu, sudah jadi dengan kebetulan, atau telah menjadikan dirinya sendiri atau diciptakan oleh sesuatu kuasa.

2.   SEGALA LANGIT MENYATAKAN ADANYA ALLAH. 
Alkitab menjelaskan : " Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya; hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar." Mazmur 19:2-4.
 Dengan singkat dapat disimpulkan bahwa dalam segala kekuatan di langit, cakrawala, planet-planet, tercantumlah bahwa Allah itu ada yang telah menciptakan semuanya.
Menurut ilmu falak, kita ketahui bahwa bumi kita ini berputar pada sumbunya dalam waktu 24 jam dengan kecepatan ± 1000 mil sejam. Tetapi demikian dikatakan seandainya bumi ini berputar dengan kecepatan yang lebih rendah, katakan saja 100 mil sejam, maka akibatnya hari malam dan siang akan berlangsung 10x lebih lama daripada yang ada sekarang. Kemudian pancaran panas matahari waktu musim kemarau membakar segala tumbuh-tumbuhan dan pada waktu malam hari setiap pucuk dan tunas akan membeku.
Letak bumi kita itu miring dengan sudut 230. Seandainya tidak miring letaknya, maka kedua kutub akat tetap dalam keadaan senja. Uap dan air laut akan bergerak ke utara dan ke selatan. Sungai-sungai es akan mencari dan mengalir ke laut dan turunnya permukaan air samudera akan mengakibatkan timbulnya daratan-daratan baru yang luas, mengurangi turunnya hujan dan akibatnya pasti sangat mengerikan.
Bumi beredar mengelilingi matahari dengan kecepatan 18 mil tiap detik. Andaikata kecepatan ini berubah, lebih cepat atau lebih lambat maka jarak antara bumi dengan matahari akn berubah pula dan keadaan ini pasti akan mengancam kelanjutan hidup tiap makhluk di bumi ini.
Dari segala sesuatu yang disebut di atas ini, satu hal yang harus diakui oleh manusia ialah bahwa tiap kekuatan langit dan planet-planet bergerak teratur dengan cermat dan semuanya dikendalikan oleh hukum.
Kepler, seorang ahli ilmu perbintangan telah mencoba memecahkan hukum peredaran ini dengan mengumukakan 19 hipotesis dan teori-teori. Tetapi kemudian ia menyadari bahwa teorinya yang berdasarkan pemikirannya sendiri itu tidak berhasil. Baru ketika ia menyesuaikan teori itu dengan fakta yang ada, ia merasa bahwa ia telah berhasil, tetapi ia berseu, "Ya Allah Yang Mahakuasa, aku hanya berpikir mengikuti pemikiran-Mu!"
Orang boleh mengadakan penyelidikan tentang keadaan di bulan, Mars, Matahari, Venus, Jupiter, Merkurius, Saturnus, untuk mengetahui besarnya, geraknya, jaraknya, tetapi para ahli tidak mampu menjelaskan segala sesuatu tentang alam semesta. Menurut taksiran bahwa dalam jagat raya ini terdapatlah 40 bilyun sampai 100 bilyun bintang-bintang atau matahari-matahari.
Allah itu tidak kelihatan, tetapi kenyataan ciptaan-Nya tampak jelas. Bukti tentang adanya Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak daripada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih." Roma 1:18,20.

3.   KEJADIAN DI BUMI BERBICARA TENTANG ALLAH.  
Apa yang kita lihat dalam alam kejadian membuktikan bahwa ada Khalik yang menjadikannya. E.G. WHITE dalam bukunya "Jalan yang Terindah" melukiskan dalam perkataan yang jelas mengenai hal itu.
"Lihatlah kejadian-kejadian ajaib yang Allah telah jadikan. Timbanglah kegunaan kejadian-kejadian itu bagi keperluan dan kesenangan, bukan saja untuk manusia tetapi segala makhluknya. Cahaya matahari dan hujan yang menyenangkan dan menyegarkan bumi, gunung-gunung dan lautan yang besar dan padang-padang yang luas sekaliannya itu menyatakan kecintaan Allah yang sudah menjadikan kita semua.
" Allah itu cinta adanya," tertulis pada tiap kuntum bunga yang mekar, pada tiap pucuk rumput yang bertumbuh. Burung-burung yang elok memenuhi udara dengan lagu-lagu yang merdu, bunga-bunga yang elok mengharumkan udara pohon-pohon yang tinggi di hutan rimba dengan daun-daunnya yang hijau, semuanya menyaksikan pemeliharaan Allah."
"Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja." Matius 6:28-30, dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu." "Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidaklah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya ?" Matius 6:28-30.
Bahkan rumput di padang dan bunga-bunga semuanya menyatakan tentang kebesaran Khalik dan kuasa-Nya yang menciptakan. Manusia baru mencoba untuk mengetahui bagaimana dapat membuat sehelai daun rumput.

4.   MANUSIA MENYATAKAN ADANYA ALLAH.  
Mungkin salah satu unsur yang amat penting dalam pemikiran manusia ialah kecenderungan memikirkan tentang dirinya sendiri. Mengenai asal-usul manusia itu terdapatlah berbagai pandangan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa manusia itu merupakan penjelmaan tingkat terakhir daripada suatu proses evolusi, dan inilah yang merupakan konsepsi dari ajaran evolusi. Sedangkan dari segi pandangan agama mengakui bahwa manusia itu pada asal mulanya diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna.
Setelah berusaha membahas tentang proses kelahiran manusia, Dr. Alan Guttmacher menyatakan : "Suatu proses yang serba kompleks dan tampak ajaib. Ketika proses itu berfungsi sekarang ini, maka proses itu adalah suatu seruan yang keras sekali yang telah dimulai sejak permulaannya kehidupan manusia dalam planet ini."
Apakah sebenarnya manusia itu ? Benarkah manusia itu tidak lebih daripada hewan atau satu koleksi dari beberapa ratus juta sel, yang masing-masing sel terdiri dari molekul dan elektron dan telah terkumpul secara kebetulan ?
Sebenarnya ilmu pengetahuan modern tidak dapat menjelaskan tentang asal-usul segala sesuatu. Rahasia daripada penciptaan itu adalah di luar batas kemampuan ilmu pengetahuan. Sudah tentu para sarjana dapat mengemukakan opini, teori, hipotesis, jika ada sesuatu yang dapat dibuktikan dengan fakta.
Sudah ada usaha para sarjana untuk coba "menciptakan" beberapa bentuk kehidupan memalui percobaan dalam cerobong-cerobong gelas di laboratorium, tetapi hingga kini belum ada yang berhasil. Sejak zamannya Louis Pasteur bapak Bakteriologi, para sarjana hanya tetap membatasi diri pada fakta dan mengetahui bahwa mereka tidak mengetahui sesuatu tentang asal-usul kehidupan itu.
H.G. Wells sendiri sebagai seorang tokoh yang menganut filsafat evolusi dengan jujur mengakui bahwa "Kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan itu dimulai di dunia ini."
Tidak ada teori, hipotesis atau terkaan-terkaan yang dapat digunakan untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan ini. Apa yang dapat dilakukan ialah mencari jawabannya dari Alkitab.
"Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup ke dalam hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Kejadian 2:7.
Orang boleh menganggap bahwa pernyataan dalam Alkitab ini sifatnya tidak ilmiah dan mungkin menamakannya sebagai satu dongeng. Tetapi para sarjana modern setelah mengadakan berbagai analisis kimia, akhirnya mendapati bahwa apa yang dikemukakan dalam Alkitab itu adalah bersifat ilmiah. Karena dari hasil penyelidikan para ahli dikatakan bahwa tubuh manusia itu adalah suatu kompos isi yang terdiri dari unsur-unsur yang tepat seperti unsur-unsur yang terdapat dalam tanah. Pada hakikatnya memang manusia itu dapat melanjutkan kehidupannya karena bahan-bahan makanan yang diperolehnya dari tanah.
Siapakah yang dapat menjelaskan tentang jiwa dan kepribadian manusia kecuali yang telah dijelaskan di dalam Alkitab ? Siapakah yang dapat menjelaskan tentang keajaibannya otak, perut, sistem saraf dan organ lainnya dalam tubuh manusia dan bagaimana semua organ itu dikoordinasi ? Jawaban yang tepat ialah bahwa manusia itu ada, karena ada Khalik, Pencipta yaitu Allah Yang Mahakuasa.
Yesus sendiri dengan tegas berkata tentang asal mulanya manusia itu sebagai berikut : "Jawab Yesus, �Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan ?�" Matius 19:4.

5.  ILMU PENGETAHUAN MEMBENARKAN ADANYA ALLAH  
Dalam perkembangan dunia modern ini kita mengetahui bahwa masih ada juga manusia yang menamakan dirinya sarjana yang tetap tidak percaya adanya Allah. Tetapi kini dapat dirasakan bahwa pandangan itu makin terdesak. Lebih banyak sarjana modern yang dalam kegiatan laboratorium mereka semakin nyaring menyatakan keyakinan mereka tentang adanya Allah dan kebenaran-Nya.
Dr. R. A. Milikan salah seorang sarjana yang menemukan sinar-sinar kosmik berkata, "Bagiku, aku ini sebenarnya adalah tanda dari jari Allah. Aku menemukan Khalik senantiasa dalam pekerjaanku. Aku bersaksi bahwa ajaran-ajaran ilmu pengetahuan adalah luar biasa, sama seperti ajaran-ajaran Yesus yang pada dasarnya sangat berfaedah dan baik adanya."
Herbert Spencer, seorang ahli filsafat yang terkenal berkata, "Kita harus mengakui juga bahwasanya segala kejadian itu adalah tanda daripada kuasa Allah dan terlalu tinggi untuk dicapai oleh pikiran manusia."
Kita dapat menyebut lagi beberapa sarjana lainnya, Copernicus, Kepler, Galileo, Newton, dalam pernyataan-pernyataan mereka semuanya mengakui dan percaya adanya Allah dan Pencipta semesta alam.
Berdasarkan pendapat Copernicus dalam bukunya "On the Revolution of the Colesti
cal Orbs, " Rhaeticus menulis sebagai berikut : "Di pusat dari segala sesuatu terdapatlah matahari yang mengatur,�. Tidakkah kita mengganggap itu berasal dari Allah Khalik semesta alam ?"
Johannes Kepler telah menerima pula teori Copernicus dan menulis bukunya "Mysterium Cosmographicum". Pada akhir hidupnya ia menyatakan, "Segala sesuatu dimanapun dalam alam, aku menjamah Allah seperti halnya dengan tanganku ini."
Isaac Newton, dengan bukunya yang terkenal, "Pencipta" menyatakan tentang Allah sebagai berikut, "Ia memerintah segala sesuatu, bukan seperti suatu jiwa dari dunia, akan tetapi sebagai Tuhan atas sekaliannya�. Karena kita berkata, Allahku dan Allahmu."

6.   SIFAT ALLAH DINYATAKAN   
Untuk menjawab pertanyaan, "Siapakah Allah itu" dalam Alkitab dijelaskan bahwa kepada Musa sendiri Allah telah memperkenalkan nama-Nya. Menjawab pertanyaan Musa tentang siapakah nama Allah. "Firman Allah kepada Musa, AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya : "Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu : AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu. " Keluaran 3:14.
Ketika Musa memohon kepada Tuhan, "Tetapi jawabnya, "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku." Keluaran 33:18, maka Allah telah menyatakan pula sifat-sifat-Nya sebagai berikut :
"Berjalanlah Tuhan lewat dari depannya dan berseru, "Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa, tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat." Keluaran 34:6,7.
Dengan pernyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa sifat-sifat Allah itu, Agung, Supremasi(Unggul), Be
rpengasihan, Sempurna, Mengampuni, Sabar, Adil, Benar, dan mempunyai kuasa dan kemuliaan yang tiada tanya.
Kebesaran Allah di samping sebagai Khalik Pencipta semesta alam, dinyatakan pula dalam suatu tingkat Yang Mahatinggi. "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah." Yesaya 45:5. Dari semua sifat Allah yang mulia dan sempurna itu, dinyatakan pula dalam Alkitab satu sifat yang fundamentil, abadi, sebagaimana yang telah tercantum dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. "Aku mangasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." Yeremia 31:3.
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengelan Allah, sebab Allah adalah kasih." I Yohanes 4:8.

7.   ALLAH ADA DI MANA-MANA  
Bahwa Allah itu benar ada, sesungguhnya satu kebenaran yang mutlak segala usaha untuk mencoba menjelaskan tentang Allah dari segi ilmu pengetahuan, filsafat manusia adalah hanya sampai kepada batas-batas tertentu, karena keadaan dan sifat Allah yang telah dinyatakan itu hanya dapat diselidiki dengan jelas dalam firman Allah sendiri.
Betapa anehnya manusia yang mencoba mempersoalkan Allah menurut pikiran mereka sendiri ! Kecuali ia adalah manusia sombong dan tidak mau mengenal Allah ! Bagaimanakah manusia yang hidupnya hanya senapas jua adanya, berani berbantah dan menentang Allah Khalik semesta alam dan yang sudah ada dari kekal sampai kekal ?
Menyadari akan kebesaran dan kuasa Allah Yang Mahatinggi itu, Raja Daud dengan rendah hati berseru, "selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku, lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal !" Mazmur 139:23,24.
Mengutip kembali perkataan nabi Yesaya, maka Rasul Paulus berkata, "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah ? Dapatkah yang dibentuk berkata kepad
a yang membentuknya, "Mengapakah engkau membentuk aku demikian ?" Roma 9:20.
Nabi Ayub berkata, "Dapatkah engkau memahami hakikat Allah, menyelami batas-batas kekuasaan Yang Mahakuasa ?" Ayub 11:7.
Manusia harus mengakui bahwa ia adalah makhluk ciptaan Allah dan memiliki kesanggupan-kesanggupan yang terbatas dan suatu kehidupan yang fana, tetapi Allah Mahakuasa, Mahatahu, Hadir di mana-mana dan Pemerintahan semesta alam sekalian.


from : http://www.charleysakul.net/hidupbaru/neil01.html

No comments:

Post a Comment

Thanks........ dont forget to visit against